Beranda | Artikel
Kanker Leher Rahim
Senin, 12 April 2010

KANKER LEHER RAHIM

Abad millenium merupakan abad tehnologi dan informasi. Media informasi yang canggih menyebabkan begitu mudahnya berkomunikasi. Bagaikan air mengalir, pergaulan bebas tak terelakkan. Dunia kesehatan pun terkena imbasnya. Penyakit baru bermunculan karena dampak pergaulan bebas dan ketidakpedulian manusia terhadap norma agama.

Kanker merupakan penyakit yang telah merebak dalam akhir abad millenium ini. Penyakit ini bisa menyerang di seluruh organ tubuh manusia, tidak pandang bulu pria maupun wanita. Masing-masing penyakit kanker ini mempunyai nama tersendiri sesuai jenis kelamin serta organ tubuh yang ditempatinya. Ada kanker payudara, kanker prostat, kanker otak, kanker rahim, kanker vagina, dan masih banyak jenis kanker lainnya. Mari kita kaji berikut ini bagaimana kanker leher rahim yang merupakan salah satu jenis kanker itu menyerang seorang wanita.

DEFINISI KANKER
Sebelum kita mengetahui apa itu kanker, terlebih dahulu harus kita ketahui istilah tumor. Tumor merupakan suatu benjolan atau pertumbuhan massa jaringan (istilah umum menyebutnya daging tumbuh) secara tidak wajar di organ tubuh manusia. Sedangkan kanker (carcinoma, cancer), yaitu suatu tumor dengan sifat keganasan. Artinya, sel-sel tumor tersebut bisa menyebar ke organ tubuh lainnya selain organ tubuh yang pertama diserangnya. Sifat keganasan ini juga berhubungan dengan harapan hidup seseorang tersebut. Dengan kata lain, sel-sel tumor sudah menggrogoti bagian-bagian tubuh manusia sehingga sulit untuk disembuhkan secara medis dan kematian pun biasa menanti penderita kanker (wallahu a’lam). Istilah kanker biasa disebut juga dengan tumor ganas.

LEHER RAHIM SERING TERKENA KANKER
Sebenarnya kanker bisa menyerang di bagian manapun dari tubuh manusia. Semau dia hinggap dan cocok untuk menyerang manusia. Tentunya hal ini atas kehendak sang penguasa Allah, Rabb pencipta manusia itu sendiri. Tak terkecuali di rahim seorang wanita. Jenis kanker di organ reproduksi kaum hawa ini ada beberapa macam tergantung lokasi yang disenangi sel-sel kanker tersebut. Rahim, menurut bentuknya ada beberapa bagian, di antaranya badan rahim (corpus uteri) dengan rongga di dalamnya yang biasa untuk tempat kehidupan dan perkembangan janin setelah terjadi pembuahan, saluran penghubung dari rahim ke indung telur (tuba fallopi), dan kemudian leher rahim (serviks) yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang vagina.

Kanker bisa bersarang di bagian-bagian rahim tersebut. Kanker leher rahim atau sering disebut dengan kanker serviks, merupakan bentuk keganasan yang terjadi di daerah leher rahim. Kanker inilah yang sering ditemukan di antara tumor ganas lainnya di bagian alat reproduksi wanita.

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN
Penyakit kanker serviks pada awal permulaan adalah sebagai proses displasia sel di daerah leher rahim. Displasia yaitu suatu perkembangan sel atau jaringan yang tidak normal. Perkembangan yang berlangsung dari displasia ringan ke displasia berat kemudian menjadi prakanker memakan waktu bertahun-tahun, sebagian mengalami perubahan cepat, sebagian displasia menghilang tanpa pengobatan. Waktu rata-rata yang diperlukan sejak awal untuk mengalami displasia kemudian berkembang menjadi kanker yang bersifat invasi (sel-sel tumor menembus membran dinding leher rahim sampai menyerang lokasi dibawahnya) adalah 10-20 tahun, ada yang menyatakan 3-20 tahun dengan rata-rata 7 tahun.

Ada beberapa stadium kanker di lokasi serviks ini. Hal tersebut tergantung dari tingkat perkembangan dan pertumbuhan serta penyebaran atau invasi tumor ganas ke lokasi di sekitarnya maupun ke pembuluh getah bening serta pembuluh darah.

Secara garis besar ada 4 tingkat klinis perkembangannya. Pertama hanya terbatas pada leher rahim, biasanya besar tumor belum melebihi 1-3 mm. Tingkat kedua proses sudah menjalar ke 2/3 bagian atas vagina. Tingkat ketiga, proses invasi sudah berlanjut ke 1/3 bawah vagina. Tingkat terakhir/keempat sel-sel tumor telah mencapai ke organ dubur dan kandung kencing serta telah terjadi penyebaran (metastase) lebih jauh ke luar panggul misalnya ke kelenjar getah bening (limfa) di daerah leher maupun di paru-paru.

Sebelum adanya tingkat pertama, sebenarnya sudah terdapat kelainan awal untuk mengarah kepada perkembangan tumor ganas, yaitu pada stadium 0 yang biasa disebut carcinaoma in situ atau tahap prakanker.

GEJALA YANG TIMBUL
Pada saat kelainan paling awal (prakanker) sering tak menimbulkan gejala. Pertumbuhan tumor belum tampak, tetapi hanya mirip dengan peradangan atau iritasi biasa atau kemerahan sehingga sangat sulit dibedakan dengan suatu pertumbuhan kanker. Bila tumor telah berkembang akan menghasilkan suatu massa atau benjolan di luar seperti bunga kol. Massa tumor ini mudah berdarah.

Akan tetapi gejala-gejala lain bisa dicurigai ke arah kanker leher rahim, yaitu keputihan yang bersifat encer serta tidak gatal, cairan yang keluar dari vagina ini lama-lama akan berbau busuk menyengat akibat infeksi pada massa tumor yang berkembang. Selain itu, perdarahan setelah bersenggama dapat pula terjadi akibat terbukanya pembuluh darah di massa tumor, dan lama-kelamaan bisa terjadi di luar senggama. Gejala lainnya adanya menstruasi kembali setelah masa menopause, terkadang juga perdarahan di luar siklus haid.

Biasanya gejala keputihan maupun perdarahan baru muncul setelah kanker berkembang pada tingkat II-III. Untuk mengetahui gejala awal (tingkat 0-I) memang sulit sekali, karena dengan mata telanjang tidak bisa dilihat. Bisa diketahui hanya berdasarkan atas hasil laboratorium di bawah mrikoskop dari usapan di lokasi serviks.

Anemia (kekurangan darah) sering ditemukan sebagai akibat perdarahan dari vagina maupun akibat penyakit kanker itu sendiri.

DETEKSI AWAL MENGETAHUI KANKER LEHER RAHIM
Deteksi dini terhadap kanker serviks bertujuan untuk mengetahui kondisi sel di leher rahim pada tahap prakanker, apakah sel-sel di leher rahim tersebut normal atau mengalami displasia. Hal ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan pap smear.

Pap smear di kenal di dunia internasional pada permulaan 1950-an. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengusap daerah leher rahim melalui alat, kemudian dipindahkan ke suatu tempat khusus untuk dilihat di bawah mikroskop. Wanita yang masih gadis atau perawan tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan pap smear ini. Namun untuk wanita pasca menikah sampai umur 40 tahun dianjurkan pemeriksaan berkala setiap tahun, dan di atas 40 tahun dilakukan 2 kali dalam satu tahun.

FAKTOR PENCETUS TIMBULNYA KANKER
Ada beberapa pendapat sebagai pencetus timbulnya kanker leher rahim, karena memang penyebab pasti belum ada. Di antaranya adalah infeksi dan juga rangsangan terus-menerus pada leher rahim, misalnya karena coitus (hubungan seksual) dengan frekwensi tinggi dari si wanita, pergantian partner pada kegiatan sex dari pihak wanita, serta kecenderungan beberapa kali menikah. Pasangan dari laki-laki juga turut memberikan peranan untuk mencetuskan kanker ini, yaitu tidak dikhitan (circumsisi) dari buah zakarnya.

Penelitian menunjukkan bahwa kanker leher rahim ini juga berkaitan dengan penyakit menular seksual dengan agen penyebaran adalah virus human papilloma. Ada juga yang menyatakan virus herpes tipe 2 sebagai biang keladinya, atau peradangan yang disebabkan parasit trichomonas vaginalis.

Faktor risiko lainnya yaitu hubungan seksual (awal aktivitas sex) maupun menikah sebelum usia 17 tahun. Benda-benda yang sering merangsang serviks, sering juga turut sebagai pemicu munculnya kanker ganas di leher rahim. Ada kecurigaan juga, bahwa susu yang dikonsumsi secara berlebihan akan meningkatkan risiko penyakit di serviks, terutama kanker serviks karena terjadi ketidakseimbangan hormon.

MENCEGAH LEBIH AWAL DENGAN MENJAGA AGAMA
Penyebab pasti kanker serviks dengan sifat ganasnya dan bisa menyebabkan kematian tersebut memang belum ditemukan. Namun dari uraian pencetus timbulnya kanker ini, kemungkinan yang paling mendekati adalah berganti-ganti pasangan dalam aktivitas sex dari para kaum hawa. Kondisi pergantian partner ini jelas biasa terjadi pada wanita-wanita PSK (Pekerja Sex Komersil) atau wanita tuna susila. Sudah pasti mereka juga mudah terpapar infeksi atau penyakit menular seksual yang cenderung sebagai pemicu penyakit ini. Kemudian yang paling mendekati lagi adalah mereka yang melakukan sanggama tanpa ikatan sah secara agama.

Dua kondisi di atas, selain mereka melakukan perzinahan, mereka tidak mengenal atau meninggalkan mandi janabah sebagai syariat wajib setelah melakukan hubungan suami istri yang sah. Syariat ini dilakukan dalam rangka ketaqwaan dan keimanan seorang hamba terhadap Rabb pencipta manusia. Selain itu hikmah dengan adanya mandi janabah ini, sudah tentu kebersihan dan kesucian tubuh tetap terjaga dan terpelihara.

Pernyataan bahwa risiko terjadinya kanker leher rahim ini karena aktivitas sexual maupun mereka yang menikah di bawah usia 17 tahun, tentunya pernyataan yang kedua ini tidak kita ikuti sebagai seorang muslim. Namun kita kembalikan asumsi ini, bahwa kemungkinan adalah aktivitas sex mereka di bawah umur 17 tahun tanpa diikat dengan suatu pernikahan resmi secara agama.

Aisyah radhiyallahu’anhuma istri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menikah masih dalam usia dini, dan tentunya umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagian telah dan akan mengikutinya.

Demikian pula kita sebagai muslim dengan aqidah yang benar akan menolak pendapat yang menyatakan bahwa penyakit ini akibat seringnya melahirkan dengan konsekwensi jumlah anak banyak, karena agama Islam melarang membatasi jumlah kelahiran kecuali ada udzur tertentu. Selain itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai umat Islam ini tidak sedikit pada hari Kiamat nanti.

PENUTUP
Kanker ganas di leher rahim kebanyakan menyerang para wanita yang cenderung tidak menjaga kesucian agamanya. Namun demikian, wanita baik-baik pun bisa saja terkena apabila terdapat imbas penyakit kelamin dari suami yang pernah kontak dengan para pekerja sek komersial. Juga tanpa ada latar belakang perbuatan maksiat, tidak menutup kemungkinan mereka kaum wanita bisa terserang kanker ganas ini, karena memang risiko terjadinya penyakit kanker leher rahim ini beragam.

Sudah tentu penyakit yang menimpa seseorang adalah takdir dan kehendak Allah. Musibah penyakit mempunyai manfaat terhadap manusia itu sendiri, di antaranya sebagai pelebur dosa seseorang, cobaan terhadap hamba-hambaNya, ujian kesabaran serta keimanan kepadaNya, mengembalikan para hamda kepada Rabb-nya dan mengingat kelalaiannya, serta masih banyak lagi faidah yang bisa diperoleh manusia.

Berbahagialah sebagai wanita dan istri shalihah mentaati Allah dan RasulNya, dan mampu menjaga agamanya. Sudah pasti Allah akan selalu menjaganya.

اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ اِحْفَظِ اللهَ َتَجِدُهُ تُجَا هَكَ

Jagalah (agama) Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu dapati Dia di hadapanmu“. [HR Tirmidzi, hadist hasan shahih].

Sumber :
– Dunphy J, Pemeriksaan Fisik Bedah, Yayasan Essentia Medika, 1977.
– Sarwono, Pengantar Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka, 1991.
– Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Doa dan Hiburan Bagi Orang Sakit dan Terkena Musibah, Pustaka Imam Syafi’i.
– Dan lain-lain.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 10/Tahun IX/1426H/2005M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/2704-kanker-leher-rahim.html